GAJAH MARANI WANTILAN
Pepatah Jawa di atas
secara harfiah berarti gajah mendatangi wantilan. Wantilan adalah tonggak atau
patok kayu besar yang digunakan untuk menambatkan tali pengikat gajah.
Gajah yang mendatangi
wantilan sama artinya dengan gajah yang menyerahkan diri. Gajah yang
menyerahkan kebebasan hidupnya untuk diikat dan ditambatkan pada patok kayu.
Tegasnya, gajah tersebut entah dengan sengaja atau tidak adalah mendatangi
marabahaya. Mendatangi sesuatu yang menjadi ancaman utama di dalam hidupnya.
Secara lebih luas pepatah ini ingin menerangkan tentang orang yang mendatangi
bahaya atau mendatangi sesuatu yang membuat hidupnya celaka atau mati.
Pepatah ini mungkin tidak jauh berbeda maknanya dengan pepatah Jawa
lainnya seperti kutuk marani sunduk, ula marani gebuk, atau asu marani gebuk.***
Baca juga GALUGA SINALUSUR SARI